Welcome to my blog :)

rss

Sabtu, 27 Maret 2010

Apa Sepeda Gunung Itu

Sepeda gunung adalah kendaraan 4x4 nya komunitas persepedahan, sepeda ini mampu menjelajahi medan mulus (jalan raya/paving), hutan, bukit, lembah, padang dan areal pegunungan tanpa masalah. Pendeknya semua lintasan bisa ditaklukan oleh sepeda gunung.

Sepeda gunung yg kita kenal sekarang muncul sebagai cikal bakalnya pada tahun 1970 an di Amerika Utara . Seklompok group secara iseng2 mengganti ban sepeda balapnya dg ban yg besar (fat tire) dan ini terus berlangsung untuk beberapa tahun, group ini kemudian bertemu dg group lain dan terjadilah seperti biasa secara alamiah, yaitu persaingan. Pada akhirnya berkembanglah dua kategori dari olah raga ini : downhill dan cross-country.

Saat ini beberapa jenis sepeda dan event kedengarannya sangat membingungkan bagi yg awam, tetapi bagaimana pun jenisnya semua sepeda gunung tetap masih termasuk dalam salah satu dari kedua kategori tersebut diatas.

Downhill (menuruni Bukit):
Ini berarti secara umum seluruh aspek yg terpenting dalam bersepeda adalah menuruni bukit (down the hill). Kompetisi sepeda gunung downhill, sifatnya persis sama seprti kompetisi downhill pada olah raga ski es dimana aktifitas kedua-duanya sama-sama menuruni bukit, ada giant slalom, slalom, dan freestyle event.


Sepeda gunung jenis ini mengorbankan keringanannya untuk menunjang kekokohannya, dan biasanya berjenis full supension bike (shock didepan dan dibelakang) yg di butuhkan untuk lebih menjaga kemampuan kontrol, kekuatan menahan beban dan traksinya. Yg harus mendapatkan perhatian kusus yaitu pada sistim pengeremannya dimana penggunaan rem cakram adalah suatu keharusan. Yg penting untuk diingat pada bersepeda menuruni bukit ini (downhilling). Bahwa gravitasi adalah krabat terdekatnyanya.

Cross-country (Lintas Alam):
bersepeda gunung jenis lintas alam (cross-country) ini adalah mencakup segala aspek dimana pada jenis downhill tidak didapati, sepeda untuk kegiatan jenis ini mempunyai konstruksi yg sedapatnya dibuat seringan mungkin (tetap harus kokoh). Disni grafitasi bukan lah krabat dekatnya karena kemampuan menaiki bukit adalah elemen yg tepenting dalam bersepeda gunung jenis ini.


Sepeda cross-country kebanyakan dikenal dengan sebutan hardtail, yg artinya hanya memakai shock (peredam kejut) pada roda depan dan tidak pada roda belakang. Hardtail dengan tanpa shock samasekali disebut rigid bike. Belakangan ini sepeda full-suspension sudah dibuat cukup ringan sehingga dapat digunakan untuk ber lintas alam. Bahkan beberapa merek sepeda menggunaka shock yg dapat dikunci sehingga dapat berfungsi seperti sepeda hardtail atau rigid pada saat digunakan untuk melintasi medan tanjakan, karena teknologinya inilah maka harga sepada jenis ini menjadi mahal.


Bila pada downhill, berlaku sama dengan downhill pada olahraga ski es, tidak pada pada event cross-country (long cross-country dan short course cross-country) berlaku peraturan yg sama.

Ketika seseorang akan membeli MTB, terutama bagi pemula, sering timbul pertanyaan mana yang lebih baik, membeli sepeda sudah jadi (fullbike) atau merakit sendiri. Tidak ada pilihan yang sempurna. Baik beli jadi maupun merakit sendiri, ada kelebihan dan kekurangannya.

Keuntungan jika membeli Fullbike :

Anda mendapat sepeda dengan dana yang sudah pasti.

Anda ke toko sepeda, lihat dan pilih sepeda yang sudah jadi sesuaikan dengan selera dan budget anda. Jika suda ada yang cokok, silahkan beli. Anda akan mendapat sepeda seperti WYSWYG istilah di komputer masa lalu yakni What You See is What You Get. Anda akan mendapat sepeda persis seperti apa yang anda lihat.

Negatifnya: Mungkin di sepeda yang anda beli tadi , ada 1 – 2 komponen yang anda kurang sukai. Bisa terjadi juga dengan anggaran yang anda keluarkan, sebetulnya anda bisa mendapat sepeda dengan kelas komponen yang relatif lebih tinggi bila merakit sendiri.

Keuntungan merakit sendiri.
Anda akan mendapat sepeda dengan komponen sesuai dengan selera anda. Group set ingin yang mana, misalnya Acera, Deore, atau bahkan XTR. Rim merk apa, suspensi yang mana, bannya, sadelnya, dst, dst. Apalagi kalau yang menjualnya atau ada rekan anda yang “meracuni”. “ . . . pilih komponen ini saja, mutunya jauh lebih baik harganya tinggal nambah sedikit . . .”. ‘Racun’ seperti ini yang biasa mereka hembuskan. Kalau setiap komponen seperti itu, padahal jumlah komponen inti dalam MTB cukup banyak, tidak heran dana yang anda keluarkan membengkak.

Merakit sepeda sendiri, anggarannya tidak pasti. Semula anda ingin membeli sepeda yang seharga Rp. 3 juta-an, ujung ujungnya bisa habis 2 kali bahkan 3 – 4 kali lipat. Saya sering melihat kejadian seperti ini.

Disarankan: Jika anda seorang pemula, dengan anggaran yang ketat, sebaiknya beli sepeda sudah jadi. Ingat WYSWYG. Sebaliknya jika anda sudah memiliki jam terbang yang tinggi, sudah mengenal merk/type komponen yang lebih bagus dan anggaran yang leluasa, silahkan merakit sendiri. Anda akan mendapat sepeda sesuai dengan selera anda.Tetapi apabila anda ingin sepeda jenis lain yang sifatnya untuk santai maka saran saya coba baca-baca artikel mengenahi profile sepeda lowrider bikes yang lebih cock untuk gaya hidup yang berbeda.

0 komentar: